Rabu, 15 April 2015
Umat Dulu Satu; Beginilah Surat Albaqarah Berpesan
Selalu termenung saat membaca Albaqarah 213. Kaanannasu ummatan wahidan..
Dulu Kita adalah Umat yang satu..kemudian setelah datang kebenaran Kitab Suci. Setelah Kita tahu,kita berselisih :(
Lihatlah ayat ayat sebelumnya..dan sedikit terperanjat saat Allah bertanya keras.Sudah berapa banyak ayat datang padamu?.Tapi justru tetap ingkar...
Saat itulah Kita tidak lagi bersatu...
Bahkan ayat 212 bercerita bahwa bentuk keingkaran kita adalah saat kita ingkar pada nikmat dan terpesona pada harta dunia.
Saat itulah kita tidak lagi bersatu..
Kita bilang diri beriman.
kita sangka sedang berjuang utk negara..
Tapi harta tetap indah didepan mata.
Maka sungguh;tanda iman bermasalah adalah jika harta dunia menjadi yang dikejar..sedangkan bagi yang beriman tampaklah harta sesuatu yg paling rendah..
Inilah mereka yg ditinggikan dengan balasan akhir zaman....
Lagi lagi saya terpana....
Saya merasakan fakta itu ada didepan mata..dan disekeliling saya
Bagaimana bangganya orang dengan posisinya
Dengan gaji yang didapat
Dan fasilitas yang didapat
Dan bangga bahwa sedang mperjuangkan Indonesia....
Bukankah sebaik2 orang adalah yang berharta dan ia meinfaqkan (meinvstasikannya) utk dijalan Allah?....
Semoga mereka yang merasa dirinya sedang berjuang utk Indonesia..
Dan sedang mndapat fasilitas dunia yang begitu mewah sebagai balsan dunia...
Menjadikan harta itu serendah-rendahnya dimatanya
Menghamburkannya utk umat...
Bukan untuk kepentingan pribadi...
Ia lah yang layak disebut Sedang Berjuang Untuk Indonesia.
Dan jika setiap mereka menjadikan harta dibawah kakinya...
Menjadikan balasan akhirat setinggi tingginya
Ditengah harta dunia nan melimpah...
Saat itulah mungkin Umat Akan Kembali Bersatu ....
Rindu..masa itu
Tapi.....
Untuk menjadi umat yang satu,kita harus diuji..bertubi-tubi seperti ujian sahabat yang dahulu..
Terbayang betapa beratnya ujian mereka hingga mereka saja sampai berkata pada Allah,"Kapan Ya Allah datang pertolonganmu?Mataa? .-Itulah pesan Albaqarah 214
Dan untuk menjadi umat yang satu,kita harus rela menginfakkan (mnginvestasikan) harta terbaik kita...pada kedua org tua kita,pada kerabat(orang orang dikampung kita,tetangga-tetangga kita),anak yatim,orang miskin,dan mereka yang sdag bjuang di Jalan Allah...
Adakah bapak-bapak berharta yang sedang berjuang dijalan Allah menginfakkan harta terbaiknya?atau hanya skadar memberi sisa sisa hartanya?
Rindu pemimpin yang kemudian mereka 'terpaksa miskin' saat berjuang untuk negra..
Padahal ia kaya..
Maka tak aneh jika saat Umar Bin Abdul Aziz..islam yang kedaulatannya sudah melanglang buana...tidak bsa menemukan org miskin di jamannya
Wajar
wajar sekali...
karena pemimpin-pemimpinnya saat itu menerapkan pesan Albaqarah 212,215..
Siap diuji...
Tahan banting...
Siap memberi...
Lera melarat...dan merakyat
Walaupun sebenrnya bisa hidup serba ada...bahkan dari keluarga nan serba ada..
Ketika harta tidak lagi dihati tapi di kaki....
#Hanya menangkap pesan dari ayatMu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar