Pagi ini saya sedang menikmati buku Manajemen Risiko Bank Islam.
Salah satu penulis utamanya adalah Imam Wahyudi.
Beliau
adalah sosok yang paling mempengaruhi cara berpikir saya tentang
keuangan islam. Seluruh mata kuliah syariah dari kelas manajemen,
qadarullah, diajarkan oleh beliau (Manajemen Perbankan Syariah,
Manajemen Keuangan Syariah, dan Pasar Lembaga Keuangan Syariah).
Well, beliau adalah pribadi yang rendah hati, dan dalam ilmunya.
Saat
saya benar-benar tergila gila dengan keuangan syariah, saya selalu
mencari nama beliau di google berharap bisa menemukan tulisan pemikiran
beliau.
Entah kenapa saat itu hasil pencarian saya berakhir :nihil..
Sempat kecewa sih, karena honestly saya banyak menjadikan tulisan orang-orang sebagai tempat berguru.
Tak menemukan beliau direntetan google, membuat saya kecewa..
Kepada
teman-teman, saya bercerita semoga akan lahir pemuda-pemuda selanjutnya seperti Pak Imam
dikampus ini, yang dalam ilmunya, paham syariahnya. Tapi, suka juga
menulis dan menyebarkannya. Sayang aja ilmu beliau banyak, tapi hanya bersisa di jurnal
yang saya pun tida tahu dimana bisa mengaksesnya.
Pemahaman dan pemikiran beliau harusnya bisa menembus batas tempat...
Kecewa??!!
..ya....
Tapi begitulah orang-orang berilmu dalam diam mereka.
Kini
buku yang saya beli di tahun 2013 lalu (sebuah buku dari penerbit
kampus) telah diterbitkan dalam versi global Risk Management for Islamic
Banks: Recent Developments from Asia and the Middle East) oleh penerbit
internasional Wiley tahun 2015.
Di kampus, buku-buku wiley adalah
referensi internasional no.1. Saya yakin di kampus-kampus internasional
juga menggunakan wiley.
Inilah hasil dari diam beliau.
Beliau bekerja dalam diam, yang tidak perlu disorot.
Subhanallah, saya belajar hari ini tentang habit "bibit'
Menanam sesuatu memang tidak bisa terlihat hasilnya..
Mesti disemai bibitnya....
Bertumbuh perlahan...
Akarnya harus menghujam dulu ke tanah, mesti kuat, hingga mampu menghasilkan pohon tinggi
dan buah yang bermanfaat...
Terimakasih Pak Imam, so proud of you...
Tanpa
disadari juga, beliau termasuk dari beberapa orang yang membuat saya
akhirnya memutuskan belajar bahasa arab dan Alquran selepas tamat.
padahl itu hanya celotehan harian beliau yang tidak disengaja di kelas..
pelajari Alquran dan bahasa arab, insyaAllah kalian jadi orang beruntung di dunia dan akhirat, papar beliau....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar