LAPORAN AKHIR SPA Goes to SME's
by SHINE team
- Daftar Rencana Kerja
Rencana
Kerja dibuat sebelum kegiatan pembinaan UKM dimulai. Rencana ini berisi tentang
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan selama pembinaaan, rentang waktu yang
tersedia sampai dengan sumber daya manusia yang akan melaksankannya. Untuk
pembinaan UKM Saung Rossa, Tim SHINE membuat rencana kerja dalam waktu
pembinaan tiga bulan dari awal juli hingga akhir Septermber seperti yang ada di
tabel 1
Tabel
1
- LAPORAN AKHIR – KELOMPOK UKM BINAAN
Berikut
(tabel 2) laporan akhir Saung Rossa.
3. Laporan Strategi
Jangka Panjang Saung Rossa
Strategi Quarter 1
Paling
tidak ada tiga hal yang harus dilakukan saung dalam tiga bulan pertama, yakni
mulai menerapkan pencatatan sederhana, merelokasi posisi gerobak es degan di
tempat yang mudah terlihat oleh pengunjung, dan melakukan perekrutan tenaga
kerja baru dari lingkungan sekitar
Pencatatan
sederhana berdampak pada administrasi yang lebih jelas sehingga memudahkan
pemilik mengetahui biaya sesungguhnya dari produk yang ia produksi, banyak
volume produk yang seharusnya ia produksi, serta profit optimal yang bisa ia
bisa ambil, atau yang lebih dikenal dengan CVP analysis (cost volume profit
analysis). Selain itu, ini berfungsi sebagai internal control.
Relokasi
es degan diperlukan karena es degan merupakan produk yang memberi keuntungan
paling besar bagi saung tetapi posisi gerobaknya diletakkan di tempat yang
tidak mudah terlihat calon konsumer terutama pengendara kendaraan bermotor yang
lalu lintas di jalan raya depan saung.
Strategi Quarter 2
Di
bulan keempat hingga keenam, setelah SDM, produksi, serta administrasi yang
baik dimiliki, pemilik Saung harus menjamin bahwa kesekuruhan sistem yang ada
berjalan dengan baik. Tenaga kerja sebagai SDM yang menggerakkan sistem tentu
harus dipastikan dapat menjalankanya dengan baik pula. Permasalahan Pak Hasan
adalah sulitnya ia menjaga keloyalitasan pekerjanya sehingga ia harus
memastikan bagaimana bisa pekerjanya dapat loyal dan jujur bekerja di saung.
Rat-rata alsan pekerja yang keluar adalah dikarenakan mreka yang tidak betah
dengan pola kerjanya, mereka yang kurang dipercaya, hingga pemilik yang belum
bisa mempercayai pekerjanya. Penjagaan kultural dengan memberikan bingkisan
kecil ataupun melakukan kujungan makan bersama, dan hal-hal sederhan lainnya
dapat membuat pekerja trust terhadap
pemilik danbegitu pula sebaliknya.
Strategi Quarter 3
Hingga
Bulan kesembilan, pemilik UKM harus secara intensif melakukan kegiatan kultural
dengan karyawannya. Jika hingga bulan ke enam keatas, pekerja yang ia miliki
tetap bekerja di saung berarti penjagaan loyalitas berhasil dilakukan, Ini
berdasarkan pengalaman rata-rata pekerja yang bertahn di saung maksimal hanya
berkisal enam bulan atau kurang.
Strategi Quarter 4
Ketika
permasalahan internal telh diselesaikan dengan baik dan terus dilakukan
pengawasan, pemilik saung bisa memutuskan apakah ia akan melakukan ekspansi
bisnis atau tidak. Pemilik juga bisa melihat alternatif model ekspansi yang
bagaimana yang paling efeisen dan efektif dilakukan. Dari pemilik UKM sendiri,
ekspansi yang ingin dilakukan dengan mendirikan saung baru. Sedangkan dari Tim
SHINE menyarankan untuk melakukan ekspansi dengan menambah target pasar yang
sebelumnya belum terjamah yakni mahasiswa, dosen, civitasm UI dan vokasi. Untuk
menjamah target ini, perusahaan dapat membuka catering utnuk kegiatan
kemahasiswaaan atau pun fakultas yang sering dilakukan. Saung tidak perlu
menyediakan budget baru untuk pembanguan tempat baru serta perlengkapan yang
bersifat fixed cost lainnya. Dengan
catering, saung dapat menambah volume dan profit hanya dengan menambah variabel cost
Buku Pencatatan untuk Saung Rossa
Terkadang
pemilika usaha kecil, termasuk Saung Rossa tidak percaya dengan kemampuan
mereka melakukan pencatatan administrasi yang dipandang mereka hanya sekedar
menambah tugas mereka saja sedangkan efeknya tidak bisa langsung dirasakan. Di
Saung Rossa sendiri penanaman nilai pentingya pencatatan ini terhambat karena
adanya keengganan dari ibu pemilik warung, yang hanya berpendiidkan hingga SD,
untuk membuat laporan. Berbeda dengan Pak Hasa yang cenderung sepakat dengan
sistem pencatatan. Sayangnya, Pak Hasan tidak berhasil mempengaruhi istrinya
dikarenakan beliau justru merasa pencatatan seolah-menjadikannya tidak
dipercaya oleh suaminya sendiri dalam mengelola keuangan. Adanya keyakinan
bahwa ia telah menggunakan kas dengan baik, dirasa cukup tanpa harus mencatat
detail.
Oleh
karena itu, sebelum memberikan buku pencatatan keuangan, terlebih dahulu Tim
SHINE melakukan obrolan ringan seputar pentingnya pencatatan bagi UKM seperti
Saung Rossa. Pembicaraan ini dilakukan beberapa kali hingga akhirnya tim dapat
meyakinkan Pak Hasan dengan memberikan model beberapa contoh keberhasilan UKM
dalam menyelesaiakan masalah hanya dengan memperbaiki pencatatan mereka. Hal
yang terpenting adalah memberikan contoh dampak nyata yang telah terjadi di
Saung akibat tidak adanya pencatatan. Contohnya saja, adanya keuntungan dalam
bentuk fisik yang jumlahnya lebih kecil dari pada keuntungan yang seharusnya
didapat.
Setelah
itu, Tim SHINE juga harus memberikan model pencatatan sederhana yang sifatnya
sederhana, valid, mudah dipahami, dan dapat diterapkan saung. Oleh karena itu,
tim melakukan benchamrking pencatatan usaha-usaha serupa yang telah ada.Berikut
tabel 3 menunjukkan model benchamrking laporan
harian Rumah Makan “ Selera Kita “.
Kolom
Keterangan (A) untuk mencatat penjelasan mengenai transaksi.
Kolom Kas
Masuk (B) untuk mencatat jumlah penerimaan kas atau kas masuk.
Kolom Kas
Keluar (C) untuk mencatat jumlah pembayaran kas atau kas keluar.
Kolom
Saldo (D) untuk mencatat saldo kas, yaitu saldo kas awal + kas masuk –
dikurangi kas keluar.
Berikut
beberapa poin yang Tim SHINE, sebagai konsultan harus pahami:
Catat Keluar Masuknya Kas Sesegera Mungkin setelah
anda melakukan transaksi penerimaan atau pembayaran kas. Lakukan secara
hati-hati, cermat dan usahakan tidak ada salah catat.
Catatan Harus Didukung Bukti Transaksi. Untuk
mencegah transaksi fiktif, setiap transaksi kas harus dibuktikan dengan
tagihan, faktur, kwitansi atau nota tanda terima kas. Siapkan kolom khusus,
(pada contoh di atas: kolom No) untuk mencatat nomor nota tersebut.
Hitung Saldo Fisik dan Bandingkan Dengan Catatan. Minimal
anda harus melakukannya pada saat tutup buku. Setiap selisih yang terjadi harus
dilakukan pemeriksaan dan pertanggungjawaban.
Buku Kas Ditutup Secara Harian. Dengan demikian
anda mengetahui pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Periksa lagi catatan
dan bandingkan dengan bukti-bukti transaksi.
Disiplin. Siapkan buku kas dengan kedisiplinan
tingkat tinggi. Jangan menolerir kesalahan-kesalahan kecil dalam pengelolaan
kas. Kesalahan tidak hanya bisa terjadi saat pencatatan, namun juga saat
transaksi dilakukan.
Poin-poin
penting yang dipahami tersebut akhirnya dijelaskan kepda pemilik UKM dengan
bahasa yang lebih ringan dan mudah dipahami.
Berikut
bagian dari buku pencatan Saung Rossa
1.
Laporan
Laba Rugi
Laporan Laba Rugi Bulanan
|
||||
Bulan: September Tahun: 2011
|
||||
Penerimaan dari Saung
|
Rp 10.000.000
|
|||
Belanja-belanja
|
Rp (2.000.000)
|
|||
Laba Kotor
|
Rp 8.000.000
|
|||
Biaya Usaha:
|
||||
Gaji pegawai
|
Rp 1.000.000
|
|||
Listrik
|
xxx
|
|||
Air
|
xxx
|
|||
Telepon
|
xxx
|
|||
Sewa tempat
|
xxx
|
|||
Bayar cicilan
|
xxx
|
|||
Biaya …….
|
||||
Total biaya usaha
|
Rp (5.000.000)
|
|||
Laba/(rugi) Usaha
|
Rp 3.000.000
|
|||
Cara
mengisi:
- Penerimaan dari Saung: jumlahkan seluruh komponen “Penerimaan Saung” yang ada di buku kas harian. Lalu masukkan angka hasilnya ke akun “Penerimaan dari Saung” di atas.
- Belanja-belanja: hitung seluruh belanja yang diperlukan untuk membuat makanan dan minuman (seluruh menu) di saung, seperti belanja sayuran, bumbu-bumbu, gas, minyak, es batu, aqua dan sebagainya.
- Laba Kotor = Penerimaan dari Saung – Belanja-belanja
- Biaya Usaha: diisi sesuai pengeluaran yang terjadi di bulan itu yang penting untuk kelangsungan usaha.
- Total Biaya Usaha = penjumlahan dari seluruh Biaya Usaha
- Laba / (Rugi) Usaha = Laba Kotor – Total biaya usaha
Laporan perubahan modal Bulanan
|
||
Bulan: September Tahun: 2011
|
||
Modal awal, 1 September 2011
|
Rp 5.000.000
|
|
Laba / (rugi) bulan September
|
Rp 3.000.000
|
|
Pengambilan modal oleh pemilik
|
Rp (2.000.000)
|
|
Modal akhir, 30 September 2011
|
Rp 6.000.000
|
|
Laporan
perubahan modal
Cara
mengisi:
- Modal awal: tulis sesuai modal awal bulan yang tersedia untuk usaha Saung.
- Laba / (rugi) bulan … : diisi dari melihat laporan laba/ (rugi) bulanan.
- Pengambilan modal oleh pemilik: ditulis sesuai modal yang diambil oleh pemilik
- Modal akhir = Modal awal + laba/(rugi) – pengambilan modal oleh pemilik
Modal akhir bulan ini akan menjadi modal awal bulan
berikutnya.
Contoh: angka 6.000.000 dibawah diambil dari modal
akhir bulan sebelumnya.
Laporan perubahan modal Bulanan
|
||
Bulan: Oktober Tahun: 2011
|
||
Modal awal, 1 Oktober 2011
|
Rp 6.000.000
|
|
Laba / (rugi) bulan Oktober
|
Rp xxx
|
|
Pengambilan modal oleh pemilik
|
Rp xx
|
|
Modal akhir, 31 Oktober
|
Rp xxx
|
|
Saran
Dalam
membina sebuah UKM hal yang paling diperlukan adalah saling percaya antar
konsultan dan UKM yang dibina. Dengan
kepercayaan tersebut konsultan dapat mendeteksi hal-hal yang dibutuhkan UKM
serta masalah utama yang dihadapi secara lebih komprehensif karena semakin
pecaya UKM maka smakin banyak data yang daapat -hal diperoleh dari UKM. Selain itu,
konsultan juga tidak boleh menjanjikan hal-hal yang belum tentu ia bisa
laksanakan. Jadi lakukan perbaikan sesuai kapasitas diri. Lebih baik jujur akan
keterbatasan kemampuan konsultan daripada memberikan harapan yang dapat
mengecewakan binaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar