Selasa, 21 April 2015

I Swear by Time: a tafsir of surah Al ‘Ashr



 [transcript] I Swear by Time: a tafsir of surah Al ‘Ashr
The first thing we gonna talk about today is the fact this is one of the surahs that belongs to a score of surahs that begin with oaths. The rough translation if i was to say “wal ‘ashr”, “I swear by time”. It’s very course translation but still, the point that’s coming across is Allah Himself is taking an oath. He’s swearing by something. What’s the benefit of Allah ‘Azza wa Jalla swearing? There are few;
  1. Acknowledge the _____, the magnificent nature of something
Whenever Allah swears by a something profound and magnificent, something that demands reflection, in other words, Allah is calling the human being’s attention to reflect on the passage of time.
  1. In this surah there’s also the object of the oath, Al ‘Ashr. What’s the subject? Innal insaana lafii khusr. Allah says His swears by time, or by the passage of time, and then He declares that “all human beings are immersed in a state of loss”. So there’s the object being time, and the subject being the loss of the human being. When this happens typically in the Quran and also in ancient Arabic _____, the object is actually a proof of the subject. In other words, if you say human being are in loss, and somebody says “what’s your proof?”, what is the one thing human beings are losing all the time? Time. Huh huh. Right? Well this is asset that we can never keep, we can’t hold on to this hour, this minute, this second. It is leaving us, and it will continue to leave us. It is not something you can store and use later on. Another way of Al ‘Ashr understood is; ‘Ashr is also refers to the life of nations. So when Allah says Al ‘Ashr, it doesn’t refers to the passage of time of a day only, or a life of one person, but the life of an entire nation. And these rises and falls of nations themselves are proof that human beings are in loss.
Then you go further and find that the object of the oath is a witness for the subject of the oath. This is different now, we said two things: the object is a proof of the subject, that’s one thing. The second is the object is a witness for the subject. How we understand that suratul ‘Ashr is Allah is bringing time as a witness to something. What is time supposed to witness? That no doubt human beings are immersed in loss. What is that means? The humanity at large, they are run after things. We run after things that are actually distractions from our real purpose in life. “Alhaakum attakaatsur”, “it deluted you; the want of more, ____ to get more and more”. It distracted you from your real purpose. Now, are we the first people who run after wealth? Or to run after a house? Or to run after getting marry to a beautiful woman? Are we the first to run after these things or were the people before run after these things too? They were. And people run after them thinking that they are going to have success, when they get them they will have success. And Allah made time a witness that people came, and they ran after these things, and they failed. And there other people came, and they ran after these things, and they failed again. And other people came, and did the same thing again; thousands upon thousands of years, hundreds upon hundreds of generations, run after another the same drama over and over again. And one creation of Allah has been watching it happen, it witness to this thing over and over again, it almost ____ when it sees our struggles then says “here we go again”. Here’s another one. So another way, time is a witness to the tragedy of human life, the tragedy of the human being aspirations had it in the wrong direction. So time is being brought as a witness against us, or a witness to the tragedy of the human being.
One of the meaning of ‘ashr is time that is running out, or the last portion of time. Even shalatul ‘ashr is the last part of the day, when time is running out. And classically speaking, ‘ashr was the time in ancient society, especially in arab society, when the merchant, and the traveler, they always in a hurry. Because you know when it’s night fall, there’s a lot of danger, they can’t protect their assets, and things like that. So the most hassle and bustle happens when ‘ashr time. That’s the busiest most urgent time. In other word, the next lesson we’re learning here in the surah as we go on is; whatever Allah has to say, “the time for you and me to react is not a lot of time”. We need to act quickly, because the dawn of our life has set upon us! That’s being captured in just a word Al ‘Ashr; benefit of this oath is a sense of urgency.

source: a volunteer


Saya Bersumpah Demi Waktu: Tafsir Surah Alashr
Hal pertama yang akan kita bahas hari ini adalah tentang suatu surah yang termasuk didalam rententan surah yang dimulai dengan sumpah. Terjemahan bebas dari ‘Wal Ashr” adalah Saya Bersumpah Demi Waktu. Ini hanyalah terjemahan sederhana tapi poinnya bahwa ini datang dari Allah yang   langsung  bersumpah dengannya. Apa manfaat Allah bersumpah?
Ada beberapa :
1.         Menyatakan betapa pentingnya sesuatu tersebut.
Ketika Allah bersumpah dengan sesuatu berarti itu sangat dalam dan menakjubkan, sesuatu yang meminta kita untuk memikirkannya, dengan kata lain Allah mengajak manusia untuk memperhatikan dan mendatadabburi masalah waktu
2.         Di surat ini, ada objek dari sumpah, yakni Al-ashr. Apa subjeknya? Innalinsaana lafii khusr. Allah mengatakan sumpahNya demi waktu  dan kemudian Dia mendeklarasikan  seluruh manusia terbenam dalam kerugian yang nyata. Sehingga objeknya waktu dan subjeknya adalah kerugian manusia. Ketika ini terjadi di dalam Alquran dan juga Bahasa Arab , objeknya sebenarnya adalah pembuktian dari subjek. Dengan kata lain , apabila kamu mengatakan manusia ada dalam kerugian dan seseorang  mengatakan , “Apa buktinya?. Apakah sesuatu yang manusia selalu rugi setiap waktunya? Waktu. Huh?!! Huh?!!. Benar?Baiklah ini adalah aset yang tidak pernah bisa kita simpan dan genggam satu jam, satu menit bahkan satu detik. Dia akan meninggalkan kita dan akan terus meninggalkan kita. Sesuatu yang tidak mungkin bisa kamu simpan dan dipergunakan di lain waktu. Cara lain untuk memahami Al’ashr adalah Ashr merujuk pada kehidupan suatu bangsa. Sehingga saat Allah menyatakan Al-ashr itu tidak berarti waktu pada hari itu saja atau sebuah kehidupan dari seseorang, tapi tentang seluruh bangsa.  Dan naik dan jatuhnya bangsa adalah bukti bahwa mereka berada dalam kerugian.
Kemudian kita lihat lebih jauh dan menemukan bahwa objek dari sumpah adalah cerminan/saksi dari subjek sumpah. Ini sesuatu yang berbeda sekarang, kita sedang membahas 2 hal: objek adalah  bukti dari subjek, itu satu. Yang kedua adalah objek adalah cerminan/saksi dari subjek. Cara untuk memahami surat Alashr adalah Allah: waktu sebagai cerminan/saksi untuk sesuatu. Kira-kira waktu itu saksi untuk apa ? Bahwa Tidak ada keraguan bahwa manusia berada dalam kerugian yang nyata. Apa artinya? Manusia pada umumnya, mereka mengejar sesuatu hal. Kita sedang mengejar sesuatu yang sebenarnya menjauhkan kita dari tujuan kehidupan kita. “Alhaakum attakaatsur”. Itu membuatmu bias, ada keinginan lebih, mendapatkan lebih dan lebih lagi. Itu mengalihkanmu dari tujuan sebenarnya. Sekarang, kita adalah orang pertama yang selalu mengejar harta?Atau rumah? Atau wanita cantik? Apakah kita (manusia-manusia zaman ini) yang menjadi orang pertama yang mengejar ini ataukah orang-orang sebelumnya juga mengejar ini pula? Mereka (orang –orang terdahulu) juga melakukan hal serupa. Dan mereka yang mengejar itu berpikir bahwa dengan begitu mereka akan sukses. Dan Allah membuat waktu sebagai saksi bahwa orang orang orang terdahulu, dan mengejar hal-hal ini, mereka adalah orang orang yang gagal. Dan ada lagi orang-orang setelah itu yang berlaku serupa, mengejar (dunia), dan akhirnya pun mereka gagal. Dan ribuan tahun dan ribuan tahun orang melakukan hal serupa dan mereka lagi-lagi menjadi orang yang gagal. Ratusan generasi silih berganti mengejar hal yang sama dan lagi-lagi mereka termasuk orang yang gagal. Dan salah satu ciptaan Allah (waktu) menyadksikan itu (kesalahan itu) berulang-ulang kali. Dan ketika waktu sedang melihat kita berebutan memperjuangkan itu, waktu berkata “Inilah mereka yang terjebak lagi”. Dengan kata lain, waktu adalah saksi dari tragedi penderitaan kehidupan manusia, tragedi dari cita-cita kehidupan manusia yang berada dalam arah yang sama. Waktu adalah saksi kita, saksi dari penderitaan manusia.
Arti lain dari Alasr adalah waktu yang hampir berakhir atau sisa waktu. Lebih jauh lagi adalah bagian terakhir dari hari, ketika waktu habis. Secara klasikal, ashr berarti  waktu di masyarakat  kuno, terutama di komunitas arab, ketika pengusaha dan para pelancong, mereka selalu dalam keadaan terburu-buru. Karena kamu tahu  bahwa ketika malam tiba, banyak bahaya yang mungkin datang menghampiri mereka, mereka tidak bisa menjaga hartanya. Dan  banyak sekali percecokan dan kesibukan yang terjadi di waktu ashar. Itu adalah waktu sibuk dan paling penting . Dengan kata lain, pelajarannya adalah kita sedang mempelajari surah ini karena kita ada didalamnya  dan Allah mengatakan “Waktu untukmu dan Aku untuk bertindak tidaklah banyak”. Kita harus beraksi cepat karena fajar kehidupan kita telah berlangsung . Dan itu hanya diringkas dalam satu kata ‘Alashr, dan tujuan sumpah ini adalah agar timbul rasa urgen (dari diri kita).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar