Jumat, 20 Maret 2015

Tiket Ke Surga Tanpa Mengantri

Tiket Ke Surga Tanpa Mengantri
18/3/2015

Mengantri adalah hal yang paling tidak disukai manusia. Dan tanpa disadari waktu mengantri yang cukup lama (contoh kasus mengantri di stasiun saat jam berangkat kantor) merupakan waktu yang cukup panjang dan sering kita sia-siakan.

Bagi saya sendiri yang tidak suka mengantri, saya menghindari diri untuk mengantri. Saya lebih suka memastikkan diri saya berada barisan awal antrian, atau lebih baik menunggu di kursi santai  atau ke WC atau duduk di pelataran musholla, hingga antrian panjang usai.
Tapi saat ini saya memiliki kebiasaan baru, mencari pintu keluar yang paling sedikit disamperi oleh pengguna KRL stasiun sudirman. Cukup dengan duduk sebentar di kursi, lalu mengambil tiket, dan menyiapkan ongkos untuk naik kopaja, jalan santai dan menghampiri salah satu pintu gerbang yang saya pastikan sudah tidak ada antriannya.

Anehnya di pintu keluar ini sebenarnya bisa dibilang ada dua sisi pintu keluar yang saling berhadapan, dan saya tercengang  mengapa orang-orang tersebut tidak berusaha jalan sedikit saja  terus keluar dari pintu gerbang yang kosong (nb: pintu keluar yang saya maksud, adalah pintuk keluar sudirman yang didekat musholla). Alih-alih kebanyakan mereka 'mager' menunggu.
Jauh lebih membingungkannya lagi adalah ketika orang-orang lebih memilih keluar dari pintu paling depan (di dekat Alfamart). Pintu ini menurut pengamatan saya merupakan pintu dengan antrian terpanjang karena pengantrinya biasanya dari gerbong paling depan sampai paling belakang. Saat awal-awal menjadi masyarakat anker (anak kereta) sudirman, saya juga melakukan hal yang sama. Saya yang selalu berada di gerbong wanita paling belakang, entah mengapa mengejar pintu terdepan yang bisa menghabiskan waktu 5 menitan lebih hanya untuk ngantri.

Kejadian tadi pagi ini tiba-tiba mengingatkan saya tentang pintu surga yang konon katanya Rasul mengabari jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi, ada kebanyakan umatnya masuk dari satu pintu. Ya,sebut saja pintu ibadah standar yang memastikan kita menjadi umatnya. Sedangkan Allah sebenarnya menyambut kita dri berbagai macam pintu. Saya tidak tahu tapi mungkin saja pintu dhuha, penghapal  quran, anak yang berbakti (wallahu'alam). Dan tentunya banyak pintu amal-amal lain yang sebenarnya pengantrinya sedikit dan memastikan kita bisa masuk surga lebih dulu dibanding yang lain. Merasakan kenikmatan surga yang luar biasa seperti diceritkan disurat QS. Al-Insan yang membuat dunia bagai sebutir air dalam lautan samudra.

Tiket Surga tanpa mengantri. Tiba-tiba hal ini yang terpikir pagi ini. Bagaimana kita punya amal special yang bisa menarik pandnagan Allah pada kita, ditengah-tengah banyaknya orang yang lebih taat dibandingkan kita.
Bukan hanya keluar pintu KRL saja yang harus sedikit berstrategi, bukan?
Bahkan ketika masuk surga..

jadi kira-kira amal apa yang akan kamu siapkan untuk tidak mengantri?
Selalu mendoakan temanmu tanpa sepengetahuannya?
Memaafkan orang-orang disekitarmu setiap hari?
Memperhatikan orang-orang kecil dan menyapa mereka setiap hari?
Beristigfar terhadap kesalahan kecil..?
Atau memastikan hari ini engkau bekerja bukan karena bosmu, tapi untuk mendapatkan tiket ke surga; dimana engkau selalu memastikan walaupun sore ini, saat ini nyawamu dicabut engkau telah meninggalkan karya


Tiket Ke Surga Tanpa Mengantri

Hasil gambar untuk tiket ke surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar