Rabu, 26 Desember 2012

do the best




Hidup memang selalu harus diisi dengan tantangan, rintangan, dan kompetisi. Yah,semua adalah ujian yang akan menmpa jiwa menjadi sadar akan segala kurang yang ada dan berusaha jadi lebih baik, tentunya. Tes IELTS hari ini sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi, terlalu sayang 3, 5 jam waktu yang kuhabiskan untuk mengikuti tes penempatan saja, harus terbuang begitu saja. Apalagi aku gagal masuk kelas IELTS. Hari ini mbak-mbak penilai wawancara bilang " its prefer fot u to enter academic witing for intermediate". Hehe, dengan argumen saya meyakinkan mbaknya kalau saya akan London 2014 dan butuh IELTS 7-8. Lalu, mengapa ia harus menempatkanku dikelas yang gak pernah kurencanakan. Setelah berdiskusi dan berdebat, akhirnya aku kalah. Komparasi nilai TOEFL ku yang setahun dulu ditambah dengan essai saat tes yang aku rasa benar-benar 'apa adanya', aku harus menyerah.
Pelajaran pertama adalah terkadang kita belum tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan, teman. Butuh seseoranga tau sesuatu yang bisa jadi penilai objektif kita. Itu gunanya, seorang penasehat

Pelajaran kedua yang kuambil hari ini adalah do the best dalam kondisi apapaun. Saat tes IELTS, aku ngerasa tidak fokus saking banyaknya yang ikutan tes tapid ah pada keluar duluan. Yah, plus aku liat panitai tesnya langsung nilai jawabn kita secepat kilat. Pelajarannya adalah aku pikir ya udahlah yah essaynya ngasal aja. Hmhm, intropeksi dah bahwa seharusnya kita berbuat baik karena bukan karena dinilai penilai tapi Allah,cantik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar