Hidup memang selalu
harus diisi dengan tantangan, rintangan, dan kompetisi. Yah,semua adalah ujian
yang akan menmpa jiwa menjadi sadar akan segala kurang yang ada dan berusaha
jadi lebih baik, tentunya. Tes IELTS hari ini sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi,
terlalu sayang 3, 5 jam waktu yang kuhabiskan untuk mengikuti tes penempatan
saja, harus terbuang begitu saja. Apalagi aku gagal masuk kelas IELTS. Hari ini
mbak-mbak penilai wawancara bilang " its prefer fot u to enter academic
witing for intermediate". Hehe, dengan argumen saya meyakinkan mbaknya
kalau saya akan London 2014 dan butuh IELTS 7-8. Lalu, mengapa ia harus
menempatkanku dikelas yang gak pernah kurencanakan. Setelah berdiskusi dan
berdebat, akhirnya aku kalah. Komparasi nilai TOEFL ku yang setahun dulu
ditambah dengan essai saat tes yang aku rasa benar-benar 'apa adanya', aku
harus menyerah.
Pelajaran pertama
adalah terkadang kita belum tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan, teman.
Butuh seseoranga tau sesuatu yang bisa jadi penilai objektif kita. Itu gunanya,
seorang penasehat
Pelajaran kedua yang
kuambil hari ini adalah do the best dalam kondisi apapaun. Saat tes IELTS, aku
ngerasa tidak fokus saking banyaknya yang ikutan tes tapid ah pada keluar
duluan. Yah, plus aku liat panitai tesnya langsung nilai jawabn kita secepat
kilat. Pelajarannya adalah aku pikir ya udahlah yah essaynya ngasal aja. Hmhm,
intropeksi dah bahwa seharusnya kita berbuat baik karena bukan karena dinilai
penilai tapi Allah,cantik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar