Hari ini beragam hal
kutemui. Dari perawat, duta hingga dosen. Dimulai dari demamnya adikku irma,
salah satu my GREAT TEAM di PSDM,si pengusaha martabak yang keren ini baru saja
ditimpa sakit kompleks radang, demam, pilek, flu. Walhasil ia harus merelakan
untuk tidak mengikuti UAS hari ini. Alhamdulillahnya, entahmengapa dari begitu
banyak teman2, aku yang gak ada ujian hari ini. Tangan Alllah membuatku
'merawat' adikku ini. Ada kata rawat yang begitu seharian ini kupikirkan.
Aku begitu sering
merawat adik-adikku. Tapi aku yang tegas, selalu akan merawat dengan penuh
kedisplinan. Istilahnya, tidak akan ada sedikitpun, adik-adikku yang tidak bisa
bermanja ketika sakitnya. Karena aku selalu percaya, sakit ada untuk dilawan
bukan dimanja. Seribu obat dan perhatian, plus makanan akan kupaksakan masuk ke
tubuh mereka. Hanya karena aku inginmelihat mereka tampak kembali sehat, sobat.
Tapi ini berbeda,
kali ini mengobat seorang adik junior. Entah mengapa merawatnya mengetes sekali
jiwa keibuanku. Bagaimana sabar dan tak memaksa Bagaimana memberi perhatian
setulus malaikat? Satu kesimpulan, anak FIK (Fakultas Ilmu Keperawatan) emang
keren bisa tahan menjadi perawat….
Dan yang paling
penting, aku begitu takjub dengan mama yang senantiasa merawatku dikala sakit,
Walaupun aku hanya sanggup bermanja di 1 jam pertama. Selebihnya entah mengapa
akduu lebih baik tidur daripada dirawat.
---
Selanjutnya kita
terbang menjadi duta. Sembari merawat irma, aku sempatkan mempersipakan
aplikasi Asean Youth Camp. Lumayan hetic untuk mentiapkan 10 anggota tim ketika
aku leadernya, esok deadlinenya, dan aku kini harus merawat adikku. Yah, tapi
doakan saja, sobat karena kurasakan ada kekuatan besar dalam tim ini..amin
---
Sore hingga malam
ini pun aku bersiap untuk mempersiapkan materi asisten dosen. Sebuah tes
menjadi asdos FEUI lebih tepatnya. Sebenarnya aku begitu tak siap. Pertama, aku
tidak melakukan apa yang kucintai. Dan sulit rasanya mencintai yang kulakukan
ini. Sebuah tes akuntansi, yang aku agak sedikit antipati dengan masalah ini.
Satu-satunya alasan kuat aku mengikuti asdos adalah aku merasa aku belum siap
keluar dengan gelar sarjana FEUI tapi gak ngerti akuntansi. So, aku pengen
belajar lagi dengan mengajarkannya pada yang lain, sobat. Alasan kedua adalah
aku ingin sekali menjaid asisten dosen akuntansi syariah. Entah mengapa aku
percaya, di tahun depan adik-adikku dari Prodi Ekonomi Islam butuh asisten ini
dan aku ingin menjadi bagian pertam yang berbagi dengen mereka. Bukan hanya
tentang ekonomi islam dari segi studi ekonomi, tapi juga organisasi, sejarah.
Dan lebih dari itu mimpi dan realita :)
Doakan, sobat…amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar