Senin, 06 Agustus 2012

SUARA MAHASISWA,Menghapus Kesenjangan di Tanah Kaya

SUARA MAHASISWA,Menghapus Kesenjangan di Tanah Kaya
dimuat di media cetak nasional seputar indoensia (SINDO) Saturday, 15 October 2011)

Siapa yang tidak tercengang dengan fakta PT Freeport Indonesia (PTFI), dengan tambangnya di Papua mampu menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi induk perusahaan tambang emas yang berpusat di Phoenix, Arizona,AS?

Padahal, masyarakat termiskin justru berasal dari Papua dengan lebih dari 66% penduduk miskinnya bertempat tinggal di pegunungan tengah, wilayah Kontrak Karya Freeport. Bukan berarti PTFI tidak memberikan sumbangsih pada Indonesia, karena faktanya PTFI Indonesia telah menyumbang 68% PDRB Papua dan 96% PDRB Timika.

Dari sektor pajak dan nonpajak 2010, PTFI menyumbang USD1,9 miliar dan USD2,1 miliar.Lalu,untuk apa investasi sebesar itu apabila pada akhirnya tidak dapat dirasakan masyarakat? Entah PTFI ataukah pemerintah,yang harus dipermasalahkan dalam kasus ini.Tidak bisa dimungkiri, kedua belah pihak sejak awal sebenarnya belum memiliki orientasi khusus untuk memberdayakan “masyarakat ring satu”.

Padahal, meningkatnya kesejahteraan “masyarakat ring satu” melalui pemberdayaan yang diberikan menjadi indikator sejati seberapa besar manfaat kehadiran PTFI bagi Papua. Walaupun sebenarnya peran ini cenderung terlambat dijalankan oleh perusahaan yang hampir satu abad berada di Indonesia, tidak ada kata tidak mungkin untuk memperbaikinya.

Pemerintah dapat memulainya lebih dulu dengan menjadikan isu pemberdayaan masyarakat Papua yang berkelanjutan,berefek nyata,dan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar dalam proses renegosiasi. Setidaknya, pemerintah pusat menawarkan apa yang harus dilakukan PTFI terhadap pemberdayaan masyarakat dan bagaimana pihak-pihak tersebut bekerja sama, serta meregulasi peran perusahaan terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

Ini bukti pemerintah melakukan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat dengan tidak membeban kan PTFI sebagai yang teregulasi. Adapun program-program pembangunan masyarakat sekitar dapat berwujud pengelolaan lingkungan dan pengembangansosial, infrastruktur (kelistrikan,bandara dan pelabuhan, jalan,jembatan, sarana pembuangan limbah).Kemudian sistem komunikasi modern sekolah, asrama, rumah sakit dan klinik, sarana rekreasi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.●

RAHMA SUCI SENTIA
Mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia,
Wakadept SHINE UIFSIFEUI
(Study and Reseach of Islamic Economic and Business)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/436000/

1 komentar:

  1. Dan dimuat ulang di http://kampus.okezone.com/read/2011/11/08/367/526288/menghapus-kesenjangan-di-tanah-kaya tanggal Selasa, 08 November 2011 10:49 wib

    BalasHapus