Rabu, 14 Mei 2014

Menjadi Seperti Ibunda Khadijah dan Belajar Hikmah dari Mama


Aku ingin seperti khadijah.
Selalu ada untuk baginda Rasul.
Mencabut setiap kegelisahannya dengan kelembutan akhlak seorang khadijah.
Terdepan dalam membenarkan.
Terdahulu dalam mempercayakan.
Mandiri dalam kekuatan seorang wanita.
Ibunda yang mendidik dalam keteladanan.
Ibunda yang diirikan.
Ia melihat pada hati dan pribadi,tatkala melihat Baginda Muhammad.
Ia pemuda biasa jika harus disandingkan dengannya.
Tapi ibunda tahu bahwa ada yang berbeda dengannya,Muhammad.
Dan dengan kesholehan,kelembutan,dan keberadaannya disisinya,Muhammad bangkit dan tumbuh menjadi Rasulullah yang kokoh dan berkarya dalam iman,pikiran,peradaban,torehan kisah umat hingga akhir zaman.
Karya yang memberatkan timbangannya dan orang2 yang mengenalnya hingga akhir zaman.
Khadijah tercipta untuk Muhammad...
Catatan Kekagumanku pada mu Ibu Khadijah:')


Siapa yang tidak akan terkagum dengan sosoknya,ibunda Khadijah:)
Selain dirinya,aku pun mengaggumi dirimu,Ma.
Mungkin kau ibu biasa bagi orang yang melihat.
Atau bahkan bagi dirimu sendiri,tapi tidak bagiku.
Sosok tegar,kuat,dan sholeh,dari wanita yang tak pernah belajar mengaji.
Yang mudanya dulu,katamu,enfkau seperti anak abg hedon lainnya.
Bergaya dengan trendy masamu.
Tapi siapa sangka kalau kau seperti itu dulu.
Dalam keterbatasanmu dan gelapnya masa lalu,kau menatih mencari petunjuk Illahi. Entah kapan mulai mencari..tapi yang pasti berkat pencarianmu,aku bisa didalam jalan dakwah ini. Tanpa kau sadari.
Doa mu yang begitu panjang di tahajud yang selalu lebih awal dan tak pernah libur bareng sehari. Doamu selalu hadir. Kau amalkan walau sedikit ilmu yang kau tahu.
Ibu yang punya arti dakwah yang sederhana. Yang penting katamu,"Allah dulu Allah  dulu dan yakin Allah tak pernah tidur."
Saat aku sering gelisah,kau selalu mpertanyakan padaku imanku,"Apakah kau tidak percaya Allah selalu ada".
Saat aku salah,kau selalu mengingatkan,"bahwa bagiNya hati dan akhlak adalah dahulu dibanding ilmu yang banyak tak terpaham,ibadah berderet tak berarwah."
Kau mungkin tak sempurna. Tapi tak banyak ibu yang sepertimu,mpercayakan anaknya dalam jalan dakwah ini. Mungki kau ragu,karena kau tak pernah mengerti kata dakwah. Tapi kau paham,bahwa anakmu sedang mencari titik padaNya dengan cara yang berbeda tapi satu tujuan denganMu.
Aku cinta engkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar