Rabu, 26 Desember 2012

Bismillah

INSPIRA my inspirative day
Bismillah 18 jan

Kisahku dimulai hari ini. 18 januari menjadi hari yang bersejarah. Dilepas oleh keluarga dan teman-teman tersayang, kami para pengajar akhirnya bersiap bertemu keluarga baru, Keluarga Bojong. Lets go to bandung->kecamatan pamempeuk->desa bojong dan 10-12 jam




---
Bandung. Tersesat di Bandung hingga membuat semua kami stres apalagi Lia, pengajar paling muda yang menjadi penunjuk jalan di Bandung menjadi puzzle pertama cerita ini. Kesasar, tak menemukan bus pengantar selanjutnya, panas, dan sesak. Inilah derita bus tanpa AC tapi semuanya diiringi dengan cada tawa panitia dan pengajar. Ini hanya derita kecil dibandingkan derita harus makan besin (cabe asin) di desa nanti, mungkin pikiran itu yang ada di benak kami semua.
---
Menuju Pamempeuk. Ya Perjalanan ini penuh lika liku bahkan jumlah belokannya bisa mengalahkan kelok ampekpuluahampek maninjau atau kelok sambilan riau yang terkenal ekstrim. Bahkan saking tidak bisa dihitung berapa jumlah kelokannya, masyarakat sekitar selalu bilang julah kelokannya dua, yaitu kanan dan kiri. Benar saja. Setelah belok ke kanan, langsung kau harus belok ke kiri, kanan, kiri, kanan,kiri, ...... seolah tanpa sempat bernafas mengambil jeda sebentar untuk sekedar bersyukur telah menghadapi 1 kelokan. Daripada pusing menghadapi role coaster alami ini, kami, 50 anak manusia akhirnya memilih menghabiskan perjalanan dengan nonbar (nonton bareng)real steel. *sudah nonton belum????...recommendeed lho, apalagi kalau lagi stress seperti kami yang stress menghadapi kelokan tanpa henti ini.hehe*. 

Ups. Tapi ada permasalahan di tengah perjalanan. Lagi, dan lagi. Jalan yang kecil disesaki beberapa gundukan besar pasir menyebabkan bus sukar meneruskan perjalanan. Dari arah yang berseberangan, tampak mobillain yang hendak meneruskan perjalanan berlawanan dengan kami. Sempurnalah masalah malam itu. Bis besar, jalan kecil, sebuah mobil, dan undukan pasir. Akhirnya setelah perjuangan beberapa lama , kami patut bersyukur lepas dari penderitaan akibat tata letak yang ngasal. Apalagi seingatku, kami masih berada di kelokan bukit dan tentu dibawahnya mengaga jurang nan lebar.

Sampai di pamempeuk. Lelah perjalanan seharian ini. Tapi tentu senang karena inilah bumi abdi kami. Malam ini, kami berkumpul mempersiapkan pembagian tim, dan tentunya esok hari sudah harus berpisah dengan tim SD 1, 3, 4, dan 5 karena harus mengabdi di tempat masing-masing. Semangat teman-teman PINUS, Pilar Nusantara. Satukan Tekad, Mengabdi Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar